Sekali campuran udara/bahan-bakar dinyalakan, kecepatan lidah api menyambar pada kubah ruang pembakaran menjadi penting jika kamu ingin melepaskan tenaga maksima pada enjin. Jika api menyambar terlalu cepat, akan ada beban berat yang menahan piston, connecting rod dan bearing crankshaft ; sebaliknya, jika api merambat perlahan, tidak cukup ledakan dihasilkan untuk menghasilkan tenaga besar ke roda.
- KUALITi CAMPURAN UDARA/ BAHAN-BAKAR
- PERGERAKAN / TURBULENSI CAMPURAN UDARA/BAHAN-BAKAR DI DALAM COMBUSTION CHAMBER
- DESIGN DARI KUBAH RUANG PEMBAKARAN YANG BAIK
Capacitor discharge ignition sistem menyimpan energy di dalam kapasitor lebih banyak daripada dalam coil. CDI memang masih memerlukan coil, namun coil hanya sedikit digunakan untuk transformasi pulse agar tegangan meningkat dengan cepat. Oleh kerana itu CDI modern seperti milik BRT tidak memerlukan coil racing, cukup coil standard sudah mampu memberi efek signifikan. Begitu pula penggantian CDI pada motor modern akan lebih terasa, dibanding hanya sekedar mengganti COIL.
Dalam sistem CDI, circuit tenaga utama adalah sebuah oscilator mini yang mengisi kapasitor hingga 600 volt dan menunggu contact pick up dan pulser memicu sistem. Ini disebut Magnetic Trigering System. Ketika ia dipicu, kapasitor akan menghantarkan energy ke kotak primer pada koil. coil bertindak sebagai perubah pulse dan meninggikan tegangan dari kapasitor hingga menjadi 40.000 volt yang diperlukan untuk menciptakan spark bunga api jauh kurang dari 1mm di dalam ruang bakar yang terkompresi.
Keunggulan dan Kekurangan
CDI memiliki banyak keperluan utamanya dalam menghasilkan tegangan yang cepat membesar. Kenyataannya, kecepatan ini hanya memerlukankan masa 0,002 saat untuk memenuhi tegangan kapasitor. Secara teorinya, CDI harus dalam kondisi bagus untuk membuatkan bunga api berkualiti terus-menerus hingga lebih dari 10.000 kali seminit. Tapi, CDI hanya membuatkan bunga api dalam waktu pendek dan bergantung kekuatan pemicu bunga api.
0 comments:
Post a Comment